Belasan Santri Ponpes di Probolinggo Dapat Beasiswa Kuliah di China dan Mesir
Juni 24, 2021
Probolinggo - Pendidikan pondok pesantren di
Kabupaten Probolinggo, ternyata mampu bersaing di kancah global.
Terbukti dengan diterimanya 16 santri ponpes untuk kuliah di sejumlah
universitas di China dan Mesir.
Mereka adalah santri PonpesNurul Jadid. Alumni SMA dan MA Nurul Jadid yang lulus tahun ini.
Dari MA Nurul Jadid, ada tiga
santri yang akan kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Mereka
adalah Zuhroh Rihadatul 'Aisy, Nadiyah Fikril Labibah, dan M. Kanzi
Al-Kaunain. Ketiganya akan kuliah di Al-Azhar bersama Ghulam Frisky Yunib Paradise dari SMA Nurul Jadid.
Dari SMA Nurul Jadid, juga ada
12 santri lain yang mendapat beasiswa kuliah di China. Mereka akan
kuliah di lima universitas berbeda di negara yang kini menjadi raksasa
ekonomi baru tersebut.
Yaitu An Hui University, Wuyi University, Quang Xi Normal University, Shanghai Normal University, dan Ningxia University.
Kepala Pesantren Nurul Jadid,
KH. Abdul Hamid Wahid mengatakan, diterimanya alumni itu merupakan
ikhtiar kesiapan pesantren dalam menyongsong globalisasi.
"Kita harap para santri sudah
mulai berproses dan berwawasan global, sehingga warga pesantren dapat
menyambut globalisasi berjejaring dan berwawasan global," kata Kiai
Hamid, dikutip dari TIMES Indonesia.
Dengan demikian, santri dan
pesantren tidak ketinggalan dengan perkembangan globalisasi dan dapat
masuk ke dalamnya dengan baik.
Kepala SMA Nurul Jadid, Didik
Priyagung Wicaksono menyatakan, setiap tahunnya ada lima hingga 12 siswa
yang mendapat beasiswa di sejumlah universitas di China.
Gelombang alumni yang kuliah
ke China dimulai sejak era Novi Basuki di tahun 2010. Santri asal
pegunungan, Kabupaten Situbondo itu, berangkat kuliah ke China seorang
diri. Kini, Novi tengah menempuh studi S3 di sana.
"Novi pertama kali, 1 orang.
Tahun 2011 kosong. Tahun 2012 tiga siswa. Terus bertambah tiap tahunnya
hingga sekarang 2021," terang kepala SMA Nurul Jadid ini.
0 Komentar